Rugi jika kita tidak mengucapkan dzikir ini karena keutamaannya luar biasa.
Pembahasannya dari Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi.
(Hadits no. 1409) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لأَنْ أَقُولَ : سُبْحَانَ اللهِ ؛ وَالحَمْدُ للهِ ؛ وَلاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ ، وَاللهُ أكْبَرُ ، أَحَبُّ إلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ
“Sungguh aku mengucapkan: ‘SUBHANALLAH WALHAMDU LILLAH WA LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR (Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Mahabesar),’ itu lebih aku cintai daripada hari-hari ketika matahari terbit.” (HR. Muslim, no. 2695)
Penjelasan:
- Subhanallah berarti menyucikan Allah dari sifat-sifat yang tidak layak. Sedangkan alhamdulillah berarti pujian bagi Allah dengan sifat-sifatnya yang sempurna.
- Di antara bentuk dzikir yang utama adalah mengucapkan: SUBHANALLAH WALHAMDU LILLAH WA LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR.
- Kesenangan dunia sebenarnya sedikit dan itu pun akan sirna.
- Kesenangan akhirat itu kekal abadi, tidak akan hilang dan tidak akan berganti.
Referensi:
Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:446.
—-
Disusun @ Perpus Rumaysho Darush Sholihin, 17 Dzulqa’dah 1438 H
Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com